Conversion rate adalah salah satu metrik penting dalam dunia digital marketing yang bisa membantu kamu dalam mengukur keberhasilan kampanye pemasaran yang sedang berlangsung. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung conversion rate dengan mudah dan efektif, bahkan pemula pun bisa memahami dan menerapkannya.
Apa Itu Conversion Rate?
Sebelum kita membahas cara menghitung conversion rate, kita perlu mengerti terlebih dahulu apa itu conversion rate.
Conversion rate adalah persentase dari pengunjung website yang berhasil melakukan aksi tertentu, seperti pembelian, pengisian formulir, atau mengklik tombol tertentu, dibandingkan dengan jumlah total pengunjung.
Dalam kata lain, conversion rate bisa memberikan gambaran tentang seberapa efektif strategi pemasaran yang kamu jalankan dalam mengubah pengunjung menjadi pelanggan atau prospek yang potensial.
Mengapa Conversion Rate Penting?
Conversion rate merupakan indikator kinerja utama (KPI) yang sering digunakan dalam mengukur keberhasilan strategi pemasaran digital. Dengan mengetahui conversion rate, kamu akan bisa mengidentifikasi bagian mana dari kampanye yang perlu ditingkatkan atau diubah agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Berikut ini adalah beberapa alasan terkait pentingnya conversion rate yang harus kamu tau :
✅ Meningkatkan Keuntungan
Conversion rate adalah metrik penting dalam bisnis online karena semakin tinggi conversion rate, semakin banyak pengunjung website atau aplikasi yang berubah menjadi pelanggan atau melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mendaftar ke layanan. Ini berarti semakin banyak pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis. Dengan meningkatkan conversion rate, bisnis dapat meningkatkan keuntungan mereka secara signifikan.
✅ Memudahkan Kamu Memahami Konsumen
Conversion rate tidak hanya membantu bisnis meningkatkan keuntungan, tetapi juga membantu memahami perilaku konsumen. Dengan memantau conversion rate, bisnis dapat mengetahui bagaimana konsumen berinteraksi dengan website atau aplikasi mereka, dan bagaimana mereka merespons strategi pemasaran. Hal ini dapat membantu bisnis memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, sehingga dapat membuat perubahan pada website atau aplikasi untuk meningkatkan conversion rate.
✅ Mengurangi Cost per Acquisition (CPA)
Conversion rate juga dapat membantu bisnis mengurangi biaya perolehan pelanggan (Cost per Acquisition atau CPA). Dengan meningkatkan conversion rate, bisnis dapat mengoptimalkan iklan dan strategi pemasaran mereka untuk menargetkan konsumen yang tepat, sehingga mengurangi biaya perolehan pelanggan.
✅ Memberikan Dampak Positif Terhadap SEO
Conversion rate juga dapat memberikan dampak positif terhadap SEO (Search Engine Optimization). Mesin pencari seperti Google menggunakan conversion rate sebagai salah satu faktor dalam menentukan peringkat website atau aplikasi di halaman hasil pencarian. Semakin tinggi conversion rate, semakin baik pula peringkat di mesin pencari.
✅ Menghasilkan Pelanggan Tetap
Conversion rate sangat penting dalam menghasilkan pelanggan tetap. Pelanggan yang puas dengan produk atau layanan cenderung akan kembali membeli produk atau layanan. Dengan memiliki conversion rate yang tinggi, bisnis dapat meningkatkan jumlah pelanggan yang puas dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Hal ini akan membantu bisnis mempertahankan pelanggan dan menghasilkan pendapatan yang konsisten dari mereka.
Apa Tujuan Conversion Rate?
Tujuan dari conversion rate adalah untuk mengukur efektivitas website atau aplikasi dalam mengarahkan pengunjung untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk, mendaftar ke layanan, mengunduh aplikasi, atau lainnya.
Conversion rate digunakan untuk mengukur seberapa efektif website atau aplikasi dalam menghasilkan konversi atau tindakan yang diinginkan oleh bisnis. Conversion rate yang tinggi menunjukkan bahwa website atau aplikasi bisnis berhasil mengarahkan pengunjung untuk melakukan tindakan yang diinginkan, sementara conversion rate yang rendah menunjukkan bahwa ada ruang untuk perbaikan.
Dengan memantau conversion rate, bisnis dapat mengevaluasi dan memperbaiki strategi pemasaran dan desain website atau aplikasi mereka untuk meningkatkan konversi. Tujuan akhir dari conversion rate adalah untuk meningkatkan keuntungan bisnis dengan meningkatkan jumlah pelanggan atau tindakan yang diinginkan oleh bisnis.
Apa Saja Jenis-Jenis Conversion Rate?
Berikut ini ada beberapa jenis conversion rate yang harus kamu ketahui, antara lain :
1️⃣ Overall Conversion Rate
Overall conversion rate adalah persentase keseluruhan konversi yang terjadi di situs web atau kampanye pemasaran. Ini mengukur seberapa efektif situs web atau kampanye secara keseluruhan dalam menghasilkan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau pengisian formulir.
2️⃣ Marketing Channel Conversion Rate
Marketing channel conversion rate mengacu pada persentase konversi yang terjadi melalui berbagai saluran pemasaran yang digunakan. Ini membantu mengidentifikasi kanal pemasaran mana yang paling efektif dalam menghasilkan konversi. Contohnya, Kamu dapat melihat konversi yang berasal dari mesin pencari, media sosial, atau kampanye email.
3️⃣ Page-Level Conversion Rate
Page-level conversion rate mengukur persentase konversi yang terjadi pada halaman-halaman spesifik di situs webmu. Ini membantu Kamu mengetahui efektivitas halaman tertentu dalam menghasilkan tindakan yang diinginkan. Kamu dapat melihat konversi pada halaman beranda, halaman produk, atau halaman checkout.
4️⃣ Campaign Conversion Rate
Campaign conversion rate mengukur persentase konversi yang terjadi dalam suatu kampanye pemasaran tertentu. Ini membantu Kamu mengevaluasi efektivitas kampanye dalam mencapai tujuan konversi. Misalnya, Kamu dapat melihat konversi yang terjadi pada kampanye iklan Google AdWords atau kampanye email.
5️⃣ Individual Ad Conversions
Tingkat konversi iklan individual mengukur persentase konversi yang terjadi pada setiap iklan yang Kamu jalankan. Ini membantu Kamu menilai efektivitas iklan tunggal dalam menghasilkan konversi. Kamu dapat melihat konversi pada iklan Facebook (Facebook Ads), iklan Google (Google Ads), atau iklan di platform lainnya.
6️⃣ Keyword Conversion Rate
Keyword conversion rate mengukur persentase konversi yang terjadi pada setiap kata kunci yang Kamu targetkan dalam kampanye pemasaran. Ini membantu Kamu mengetahui kata kunci mana yang paling efektif dalam menghasilkan konversi. Kamu dapat melihat konversi yang terjadi pada kata kunci tertentu dalam kampanye SEO atau kampanye iklan berbayar.
7️⃣ Social Media Conversion Rate
Tingkat konversi media sosial mengacu pada persentase konversi yang terjadi melalui aktivitas pemasaran di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya. Ini mengukur seberapa efektif kampanye atau aktivitas pemasaran Kamu di media sosial dalam menghasilkan tindakan yang diinginkan, seperti klik ke situs web, pembelian produk, atau mengisi formulir.
Misalnya, jika Kamu menjalankan kampanye iklan di Facebook dan ingin mengukur seberapa banyak pengguna yang mengklik iklan Kamu dan melakukan pembelian, Kamu dapat menggunakan social media conversion rate untuk melihat persentase konversi dari total klik iklan yang Kamu terima.
8️⃣ E-commerce Conversion Rate
Tingkat konversi e-commerce adalah persentase konversi yang terjadi pada situs web e-commerce, yaitu persentase pengunjung yang melakukan pembelian produk atau layanan dari toko online-mu. Ini membantu Kamu menilai seberapa efektif situs web e-commerce Kamu dalam mengubah pengunjung menjadi pelanggan yang melakukan transaksi.
Misalnya, jika Kamu memiliki toko online yang menjual produk fashion, Kamu dapat mengukur e-commerce conversion rate dengan membagi jumlah pembelian yang terjadi dengan jumlah pengunjung situs webmu, lalu dikalikan dengan 100%. Hal ini membantu Kamu memahami seberapa baik situs web Kamu dalam menghasilkan penjualan.
9️⃣ Lead Conversion Rate
Tingkat konversi prospek mengacu pada persentase prospek yang mengambil tindakan yang diinginkan, seperti mengisi formulir, mendaftar newsletter, atau mengunduh konten. Ini sering digunakan dalam strategi pemasaran digital untuk mengukur efektivitas kampanye pemasaran dalam menghasilkan prospek yang berpotensi menjadi pelanggan.
Misalnya, jika Kamu memiliki landing page yang menawarkan e-book gratis dan mengumpulkan informasi kontak dari pengunjung, Kamu dapat mengukur lead conversion rate dengan membagi jumlah pengunjung yang mengisi formulir dengan jumlah total pengunjung, lalu dikalikan dengan 100%. Ini membantu Kamu mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran dalam menghasilkan prospek yang dapat dihubungi untuk penawaran lebih lanjut.
Bagaimana Cara Menghitung Conversion Rate?
Untuk menghitung conversion rate, kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
- Hitung jumlah konversi
Konversi adalah jumlah pengunjung yang berhasil melakukan aksi yang diinginkan, seperti pembelian, pengisian formulir, atau mengklik tombol tertentu. Kamu bisa melacak jumlah konversi ini melalui berbagai alat analitik, seperti Google Analytics. - Hitung jumlah pengunjung
Pengunjung adalah jumlah orang yang mengunjungi website atau halaman yang menjadi target kampanye pemasaran. Jumlah pengunjung ini juga bisa diambil dari alat analitik seperti Google Analytics. - Hitung conversion rate. Setelah kamu memiliki jumlah konversi dan pengunjung, kamu bisa menghitung conversion rate dengan rumus berikut:
Conversion Rate = (Jumlah Konversi / Jumlah Pengunjung) x 100%
Sebagai contoh, jika kamu memiliki 100 konversi dan 1.000 pengunjung, maka conversion rate yang didapatkan adalah:
Conversion Rate = (100 / 1.000) x 100% = 10%
Dalam contoh ini, conversion rate sebesar 10% berarti bahwa dari setiap 100 pengunjung, 10 orang berhasil melakukan aksi yang diinginkan.
Tips Meningkatkan Conversion Rate
Setelah mengetahui cara menghitung conversion rate, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan conversion rate dalam kampanye pemasaran digital:
🚀 Optimalkan desain website
Desain website yang responsif, mudah navigasi, dan cepat dalam memuat konten bisa membuat pengunjung lebih nyaman dan meningkatkan peluang mereka untuk melakukan konversi.
🚀 Tawarkan konten yang relevan dan menarik
Konten berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan minat pengunjung akan meningkatkan engagement dan kemungkinan mereka untuk melakukan aksi yang diinginkan.
🚀 Lakukan tes A/B
Tes A/B adalah metode yang digunakan untuk membandingkan dua versi dari elemen website, seperti tampilan halaman, tombol, atau teks, untuk mengetahui mana yang lebih efektif dalam menghasilkan konversi.
🚀 Gunakan retargeting
Retargeting adalah teknik yang digunakan untuk menampilkan iklan kepada pengunjung yang sebelumnya sudah mengunjungi website kamu, sehingga mereka bisa kembali dan berpotensi melakukan konversi.
🚀 Fokus pada target audiens yang tepat
Menargetkan audiens yang tepat dengan iklan dan konten yang relevan akan meningkatkan peluang mereka untuk tertarik dan melakukan konversi pada website kamu.
Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Menghitung Conversion Rate
Menghitung conversion rate yang akurat sangat penting untuk memahami kinerja bisnis online Kamu. Namun, terdapat beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam menghitung conversion rate agar data yang Kamu dapatkan benar-benar akurat.
❎ Tidak Menetapkan Tujuan yang Jelas
Sebelum menghitung conversion rate, Kamu harus menentukan tujuan Kamu dengan jelas. Apakah Kamu ingin meningkatkan penjualan, mendaftar ke layanan, atau melakukan tindakan lainnya? Tanpa menentukan tujuan yang jelas, Kamu tidak akan dapat mengukur conversion rate secara efektif.
❎ Tidak Menggunakan Data yang Akurat
Penggunaan data yang tidak akurat dapat membuat Kamu mengambil keputusan yang salah. Pastikan Kamu menggunakan data yang akurat dalam menghitung conversion rate. Misalnya, jika Kamu menggunakan data lama atau data yang tidak lengkap, hasilnya tidak akan akurat.
❎ Mengabaikan Pengaruh Faktor Eksternal
Conversion rate juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti musim, tren industri, atau persaingan. Perhatikan faktor-faktor ini dalam analisis Kamu dan sesuaikan strategi Kamu sesuai kebutuhan.
❎ Tidak Melakukan Analisis yang Mendalam
Hanya menghitung conversion rate tidaklah cukup. Lakukan analisis yang mendalam untuk memahami mengapa konversi bisa tinggi atau rendah. Identifikasi pola atau tren tertentu, dan cari tahu apa yang dapat ditingkatkan.
❎ Tidak Mengoptimalkan Halaman Tujuan
Halaman tujuan, seperti halaman produk atau formulir kontak, harus dioptimalkan untuk meningkatkan konversi. Perhatikan tata letak, konten, dan elemen desain untuk memastikan halaman tersebut menginspirasi dan memudahkan pengunjung untuk melakukan tindakan yang diinginkan.
❎ Tidak Memperhitungkan Waktu yang Tepat
Menghitung conversion rate pada waktu yang salah dapat memberikan hasil yang salah. Misalnya, jika Kamu menghitung conversion rate pada saat traffic website sedang tinggi atau rendah, maka hasilnya akan berbeda. Pastikan Kamu menghitung conversion rate pada waktu yang tepat untuk memastikan hasil yang akurat.
Berapa persen conversion rate yang bagus?
Tidak ada angka pasti untuk mengukur conversion rate yang bagus karena itu tergantung pada jenis bisnis dan industri yang berbeda-beda. Conversion rate yang dianggap baik untuk satu bisnis mungkin tidak sama dengan yang dianggap baik untuk bisnis lain.
Namun, sebagai patokan umum, conversion rate yang baik biasanya berkisar antara 2% hingga 5%. Namun, beberapa bisnis dapat memiliki conversion rate yang lebih tinggi, bahkan hingga 10% atau lebih, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis produk atau layanan, target pasar, dan strategi pemasaran yang digunakan.
Sebaiknya, Kamu harus membandingkan conversion rate Kamu dengan rata-rata di industri Kamu dan mengukur perubahan dari waktu ke waktu. Jika conversion rate Kamu terus meningkat, itu menunjukkan bahwa Kamu melakukan hal yang benar dan bisnis Kamu menuju ke arah yang baik.
Strategi Untuk Meningkatkan Conversion Rate
Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat membantu kamu untuk meningkatkan conversion rate:
🔥 Buat CTA Berbasis Teks dalam Postingan Blog
Salah satu cara efektif untuk meningkatkan conversion rate adalah dengan menggunakan Call-to-Action (CTA) berbasis teks dalam postingan blog Anda. Pastikan CTA tersebut menonjol dan mudah dibaca oleh pengunjung. Gunakan kata-kata yang persuasif dan mengajak pengunjung untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti “Daftar Sekarang” atau “Beli Sekarang“. Selain itu, perhatikan penempatan CTA agar terlihat jelas dan menarik perhatian.
🔥 Tambahkan Lead Flows di Blog
Lead flows adalah pop-up atau formulir yang muncul di halaman blog Kamu untuk mengumpulkan informasi pengunjung. Dengan menambahkan lead flows, Kamu dapat mengundang pengunjung untuk berlangganan newsletter, mengunduh konten gratis, atau mendapatkan penawaran khusus. Pastikan lead flows Kamu menarik dan memberikan nilai tambah bagi pengunjung agar mereka lebih tertarik untuk mengisi formulir dan menjadi prospek potensial.
🔥 Lakukan Pengujian pada Landing Page
Landing page merupakan halaman yang dirancang khusus untuk mengarahkan pengunjung agar melakukan tindakan tertentu, seperti mengisi formulir atau melakukan pembelian. Lakukan pengujian A/B pada landing page Kamu untuk melihat mana yang lebih efektif dalam meningkatkan conversion rate. Ujilah elemen-elemen seperti judul, teks, gambar, dan CTA untuk menemukan kombinasi yang paling berhasil.
🔥 Tambahkan Live Chat di Halaman Web
Menghadirkan fitur live chat di halaman web Kamu dapat meningkatkan interaksi dengan pengunjung dan membantu mereka mendapatkan bantuan secara langsung. Dengan adanya live chat, pengunjung dapat dengan mudah mengajukan pertanyaan, memperoleh informasi produk, atau memecahkan masalah yang mereka hadapi. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dan mempengaruhi keputusan pembelian, sehingga meningkatkan conversion rate.
🔥 Optimalkan Postingan Blog
Postingan blog yang relevan dan berkualitas tinggi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan conversion rate. Selain menyajikan konten yang bermanfaat dan informatif, optimalkan juga postingan blog Kamu secara SEO. Gunakan kata kunci yang relevan dalam judul, paragraf awal, dan subheading. Selain itu, tambahkan juga tautan internal dan eksternal yang relevan untuk memberikan nilai tambah bagi pembaca.
Kesimpulan
Menghitungconversion rate adalah langkah penting dalam mengukur keberhasilan kampanye pemasaran digital. Dengan mengetahui cara menghitung conversion rate, kamu bisa mengidentifikasi bagian mana yang perlu ditingkatkan dalam strategi pemasaran dan mengoptimalkannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Baiklah, demikian sharing kita kali ini terkai cara menghitung conversion rate dengan mudah dan efektif, serta cara meningkatkan conversion rate dalam kampanye pemasaran digital. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kamu yang baru mulai terjun dalam dunia digital marketing, dan bisa membantu kamu untuk mencapai kesuksesan dalam kampanye pemasaran yang dijalankan.
Jangan lupa untuk selalu memantau conversion rate dan melakukan evaluasi secara berkala, agar kamu bisa terus meningkatkan kinerja kampanye pemasaran dan mencapai hasil yang maksimal.