Apakah kamu pernah mendengar istilah entrepreneur dan intrapreneur? Kedua istilah ini seringkali menimbulkan kebingungan, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia bisnis. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan entrepreneur dan intrapreneur secara sederhana sehingga mudah dipahami oleh mereka yang baru mengenal istilah ini.
Pengertian Entrepreneur
Entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan, mengembangkan, dan mengelola sebuah usaha atau bisnis dengan mengambil risiko finansial dan ketidakpastian yang ada. Mereka memiliki keberanian untuk mencoba ide-ide baru dan inovatif guna memperoleh keuntungan. Kunci dari kesuksesan entrepreneur adalah inovasi, kreativitas, dan kegigihan dalam menghadapi tantangan.
Seorang entrepreneur bisa memulai bisnis dari nol, atau mengambil alih dan mengembangkan bisnis yang sudah ada. Mereka biasanya memiliki sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis mereka, seperti modal, tenaga kerja, dan pengetahuan mengenai pasar.
Pengertian Intrapreneur
Intrapreneur adalah karyawan yang ada di dalam perusahaan yang memiliki kecenderungan untuk berinovasi, menciptakan, dan mengembangkan ide-ide baru yang bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Mereka memiliki semangat entrepreneur, namun tidak memiliki risiko finansial yang sama seperti entrepreneur. Intrapreneur berperan penting dalam menciptakan inovasi dan pertumbuhan bagi perusahaan di mana mereka bekerja.
Intrapreneur biasanya diberi kebebasan oleh perusahaan untuk mengembangkan ide-ide mereka, serta mendapatkan dukungan dalam bentuk sumber daya, seperti waktu, anggaran, dan tenaga kerja. Perusahaan yang mendorong karyawannya untuk menjadi intrapreneur umumnya bisa lebih adaptif dan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat.
Karakteristik Entrepreneur dan Intrapreneur
Berikut adalah tabel yang menjelaskan karakteristik seorang intrapreneurship dan entrepreneurship:
Karakteristik | Intrapreneurship | Entrepreneurship |
---|---|---|
Inovatif | Berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru di dalam perusahaan tempat mereka bekerja. | Berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru untuk membangun bisnis yang unik dan inovatif. |
Keberanian mengambil risiko | Mengambil risiko dan menghadapi ketidakpastian dalam meluncurkan proyek atau inisiatif baru di dalam perusahaan. | Mengambil risiko finansial, sosial, dan pribadi dalam memulai dan mengembangkan bisnis mereka sendiri. |
Proaktif | Aktif mencari peluang baru, mengidentifikasi masalah, dan mengambil inisiatif untuk mengembangkan solusi inovatif. | Aktif mencari peluang pasar, mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, dan mengambil inisiatif dalam membangun bisnis. |
Kolaboratif | Melakukan kerja sama dengan anggota tim dan departemen lain dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. | Melakukan kerja sama dengan rekan bisnis, karyawan, atau mitra untuk mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan. |
Fleksibel dan adaptif | Mampu beradaptasi dengan perubahan dan lingkungan yang dinamis di dalam perusahaan. | Mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan lingkungan bisnis serta siap untuk mengubah strategi jika diperlukan. |
Pemimpin | Memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik dan mampu mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan perusahaan. | Memiliki kemampuan kepemimpinan untuk mengelola bisnis sendiri dan mengarahkan tim atau karyawan yang bekerja untuk mencapai tujuan bisnis. |
Mandiri | Bekerja dalam perusahaan besar atau organisasi yang sudah ada, tetapi memiliki otonomi dalam mengembangkan proyek atau inisiatif baru. | Bekerja secara mandiri dan memiliki otonomi penuh dalam mengambil keputusan bisnis dalam membangun dan mengembangkan bisnis mereka sendiri. |
Orientasi pada pelanggan | Fokus pada memenuhi kebutuhan perusahaan tempat mereka bekerja dan menciptakan nilai tambah internal. | Fokus pada memenuhi kebutuhan pelanggan dan menciptakan nilai tambah melalui produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis mereka. |
Ketekunan dan kerja keras | Memiliki ketekunan dan tekad yang kuat untuk menghadapi tantangan dan mengatasi rintangan dalam mengembangkan proyek atau inisiatif baru. | Memiliki ketekunan dan tekad yang kuat untuk menghadapi tantangan dalam membangun dan mengembangkan bisnis mereka sendiri. |
Manfaat Entrepreneurship dan Intrapreneurship
Berikut ini adalah beberapa manfaat apabila kita menjadi seorang Entrepreneurship atau Intrapreneurship yang harus kamu ketahui. Antara lain :
A. Manfaat Entrepreneurship
Berikut adalah beberapa manfaat entrepreneurship:
- Kemandirian dan Kebebasan:
Sebagai seorang entrepreneur, Kamu memiliki kemandirian dan kebebasan untuk mengatur waktu kerja, mengambil keputusan, dan menentukan arah bisnis Kamu sendiri. Kamu tidak terikat oleh batasan struktural perusahaan dan memiliki kendali penuh atas bisnis Kamu. - Peluang Keuntungan yang Tinggi
Entrepreneurship menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada menjadi karyawan. Dalam bisnis yang sukses, Kamu dapat mengendalikan pendapatan Kamu sendiri dan memiliki kesempatan untuk mencapai tingkat penghasilan yang lebih tinggi. - Inovasi dan Kreativitas
Entrepreneurship mendorong inovasi dan kreativitas. Kamu memiliki kebebasan untuk mengembangkan ide-ide baru, menciptakan produk atau layanan yang unik, dan menghadirkan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar. - Pembelajaran dan Pengembangan Pribadi
Menjadi seorang entrepreneur adalah perjalanan pembelajaran yang berkelanjutan. Kamu akan menghadapi tantangan, menghadapi kegagalan, dan belajar dari pengalaman tersebut. Ini membantu Kamu tumbuh secara pribadi dan mengembangkan keterampilan baru dalam berbagai bidang, termasuk manajemen, kepemimpinan, pemasaran, dan lainnya. - Dampak Sosial dan Ekonomi
Entrepreneurship memiliki potensi untuk menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Dengan menciptakan lapangan kerja baru, membawa inovasi, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat, Kamu dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki kehidupan orang lain. - Fleksibilitas dan Keseimbangan Hidup
Sebagai seorang entrepreneur, Kamu memiliki fleksibilitas dalam mengatur jadwal kerja dan menciptakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Kamu dapat menyesuaikan waktu kerja dengan kebutuhan dan prioritas Kamu sendiri. - Mencapai Tujuan dan Keberhasilan Pribadi
Entrepreneurship memungkinkan Kamu untuk mengejar tujuan dan visi pribadi Kamu. Kamu dapat menciptakan sesuatu yang sesuai dengan passion Kamu, membangun merek Kamu sendiri, dan meraih keberhasilan sesuai dengan definisi Kamu sendiri.
✅ Baca Juga : 📢 Rahasia Cara Mendapatkan Uang dari Google AdSense
B. Manfaat Intrapreneurship
Ada beberapa manfaat dari seorang Intrapreneurship, yaitu :
- Inovasi dalam perusahaan
Intrapreneurship membawa inovasi baru ke dalam perusahaan. Intrapreneur mendorong perubahan, mengembangkan ide-ide baru, dan menciptakan solusi yang inovatif untuk memecahkan masalah atau memanfaatkan peluang yang ada. - Pertumbuhan bisnis
Intrapreneurship dapat menjadi katalisator pertumbuhan bagi perusahaan. Inisiatif dan proyek yang diluncurkan oleh intrapreneur dapat menghasilkan pengembangan produk baru, ekspansi ke pasar baru, atau peningkatan efisiensi operasional yang membantu perusahaan tumbuh dan berkembang. - Peningkatan Motivasi Karyawan
Dengan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menjadi intrapreneur, perusahaan dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja. Intrapreneurship memberikan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan, yang dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan dan hasil yang dicapai. - Daya saing yang lebih tinggi
Intrapreneurship memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif dalam pasar yang cepat berubah. Dengan mendorong inovasi dan adaptasi, perusahaan dapat menghadapi persaingan dengan lebih baik dan dapat memanfaatkan peluang baru yang muncul. - Peningkatan loyalitas karyawan
Memberikan kesempatan untuk menjadi intrapreneur dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Karyawan yang merasa dihargai dan didorong untuk berkontribusi secara aktif akan lebih cenderung tetap berada dalam perusahaan dan berkomitmen untuk jangka panjang.
Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur
Kini kita akan membahas perbedaan entrepreneur dan intrapreneur lebih dalam. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:
1. Risiko Finansial
Entrepreneur memikul risiko finansial yang lebih tinggi dibandingkan dengan intrapreneur. Mereka harus menginvestasikan modal mereka sendiri atau mencari investor untuk mendanai bisnis mereka. Sedangkan intrapreneur tidak perlu menanggung risiko finansial yang sama, karena mereka bekerja di bawah naungan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang diperlukan.
2. Status Kepemilikan
Entrepreneur memiliki kepemilikan penuh atau sebagian atas bisnis yang mereka jalankan. Mereka bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat dalam bisnis tersebut. Sementara itu, intrapreneur tidak memiliki kepemilikan atas ide atau inovasi yang mereka ciptakan, karena hak cipta tersebut umumnya menjadi milik perusahaan tempat mereka bekerja.
3. Tujuan
Tujuan seorang entrepreneur adalah untuk membangun bisnis yang sukses dan menghasilkan keuntungan. Mereka berfokus pada pengembangan dan pertumbuhan bisnis mereka sendiri.
Sedangkan Tujuan seorang intrapreneur adalah untuk memajukan perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka berusaha menciptakan inovasi, mengidentifikasi peluang baru, dan meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Kebebasan dalam Pengambilan Keputusan
Entrepreneur memiliki kebebasan yang lebih besar dalam mengambil keputusan, karena mereka bertanggung jawab atas bisnis yang mereka jalankan. Mereka bisa menentukan arah bisnis, strategi, dan inovasi yang akan dilakukan. Di sisi lain, intrapreneur harus bekerja dalam batasan yang ditetapkan oleh perusahaan, walaupun mereka diberi kebebasan untuk berinovasi.
5. Sumber Daya
Entrepreneur harus mencari dan mengelola sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis mereka, seperti modal, tenaga kerja, dan pengetahuan pasar. Sementara itu, intrapreneur bisa mendapatkan dukungan sumber daya dari perusahaan tempat mereka bekerja.
6. Status
Entrepreneur adalah individu yang mendirikan dan memiliki bisnis sendiri. Mereka adalah pemilik, pengusaha, dan pengambil keputusan utama dalam perusahaan yang mereka dirikan. Sedangkan Intrapreneur adalah individu yang bekerja di dalam perusahaan besar atau organisasi yang sudah ada. Mereka bertindak seperti pengusaha di dalam perusahaan tersebut, tetapi mereka tidak memiliki kepemilikan langsung atas bisnis tersebut.
7. Penghasilan
Penghasilan seorang entrepreneur umumnya berasal dari keuntungan bisnis yang mereka jalankan. Sebaliknya, intrapreneur menerima gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja, meskipun mereka mungkin juga mendapatkan insentif atau bonus berdasarkan kontribusi mereka terhadap inovasi dan pertumbuhan perusahaan.
8. Lingkungan Kerja
Entrepreneur bekerja dalam lingkungan yang lebih fleksibel dan tidak terikat oleh struktur organisasi yang kaku. Mereka biasanya memiliki kebebasan untuk menentukan jam kerja, tempat kerja, dan cara kerja yang paling sesuai dengan gaya dan kebutuhan mereka. Sementara itu, intrapreneur bekerja dalam lingkungan perusahaan yang memiliki struktur organisasi, kebijakan, dan prosedur yang lebih terdefinisi. Namun, beberapa perusahaan memberikan fleksibilitas kepada intrapreneur untuk menjalankan ide dan inovasi mereka.
9. Orientasi Layanan
Entrepreneur melayani pelanggan eksternal. Mereka mencari cara untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui produk atau layanan yang mereka tawarkan.
Sedangkan Intrapreneur melayani perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka berfokus pada peningkatan internal perusahaan dan mengembangkan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
10. Fokus Perhatian
Entrepreneur harus memperhatikan seluruh aspek bisnis mereka, termasuk strategi, pemasaran, keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, dan sebagainya.
Sedangkan Intrapreneur fokus pada area atau proyek tertentu dalam perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka berusaha untuk menghasilkan nilai tambah dan membuat perubahan yang signifikan dalam area tersebut.
11. Kesalahan atau Kegagalan
Seorang entrepreneur bertanggung jawab atas kesalahan dan kegagalan bisnis mereka sendiri. Mereka harus mengambil risiko finansial yang lebih besar karena mereka adalah pemilik bisnis. Jika bisnis mereka gagal, mereka harus menghadapi konsekuensi finansial dan tanggung jawab pribadi.
Sedangkan Intrapreneur masih terkait dengan perusahaan tempat mereka bekerja. Jika proyek atau inisiatif yang mereka jalankan gagal, mereka mungkin akan mendapatkan umpan balik atau kritik dari atasan atau tim manajemen. Namun, tanggung jawab finansial tidak sepenuhnya jatuh pada mereka secara pribadi seperti yang terjadi pada seorang entrepreneur.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas perbedaan entrepreneur dan intrapreneur secara sederhana dan mudah dipahami. Entrepreneur adalah pengusaha yang menciptakan, mengembangkan, dan mengelola bisnis dengan mengambil risiko finansial dan ketidakpastian yang ada. Mereka memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan dan memiliki kepemilikan atas bisnis yang mereka jalankan.
Sedangkan intrapreneur adalah karyawan yang berinovasi dan menciptakan ide-ide baru untuk perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka memiliki semangat entrepreneur, namun tidak memiliki risiko finansial yang sama. Intrapreneur berperan penting dalam menciptakan inovasi dan pertumbuhan bagi perusahaan.
Perbedaan antara entrepreneur dan intrapreneur terletak pada risiko finansial, status kepemilikan, kebebasan dalam pengambilan keputusan, sumber daya, penghasilan, dan lingkungan kerja. Baik entrepreneur maupun intrapreneur memiliki peran penting dalam dunia bisnis, karena mereka mendorong inovasi dan pertumbuhan.
Semoga penjelasan dalam artikel ini bisa membantu kamu memahami perbedaan entrepreneur dan intrapreneur dengan lebih baik. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada situasi dan kebutuhan individu atau perusahaan.
Dengan memahami perbedaannya, kamu bisa menentukan apakah kamu lebih cocok menjadi seorang entrepreneur atau intrapreneur dalam menjalani karier dan mencapai kesuksesan.